SLEMAN - Disaat masyarakat negeri ini sedang berduka sembari mendoakan para prajurit terbaik bangsa dari matra laut yang bertugas di kapal selam KRI Nanggala-402, dan dinyatakan gugur dalam tugas.
Bukannya perihatin, seorang diduga oknum anggota polisi bertugas di Polsek Kalasan, Kabupaten Sleman, DI. Yogyakarta ini, justru membuat komentar miring di akun medsos yang membuat para prajurit TNI AL, tersinggung.
Karena itu, sangat beralasan jika puluhan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) tersebut mendatangi Mapolsek Kalasan, jajaran Polres Sleman, Senin (26/4/2021). Kedatangan prajurit TNI AL di Polsek Kalasan tak lain untuk meminta pertanggung jawaban dari seorang oknum anggota Polsek tersebut atas cuitannya di medsos.
Pasalnya, komentar yang diunggah di medsos itu sangat menyinggung perasaan pihak TNI AL tentang tenggelamnya KRI Nanggala-402, yang sedang latihan menembakkan terpedo di perairan utara Bali, beberapa hari lalu.
Dikutip okebung.com dari VIVA Militer dari sebuah video, menunjukkan sejumlah TNI AL mengepung Mapolsek Kalasan. Puluhan prajurit TNI AL ini datang untuk menemui Aipda Fajar. Pasalnya, Aipda Fajar tersebut diduga yang mengunggah komentar miring soal tenggelamnya KRI Nanggala 402 di medsos.
Para prajurit TNI Angkatan Laut geram, sebab saat 53 orang rekannya gugur dalam tugas justru malah muncul komentar miring dari aparat Polisi, yang notabene adalah sesama aparat pemerintah.
Bagaimana tidak murka, oknum Polisi itu bukannya memberikan ungkapan bela sungkawa terhadap para prajurit TNI Angkatan Laut awak kapal selam KRI Nanggala 402. Malahan, mengunggah dua komentar yang sangat menghina.
Lewat akun Facebook bernama Fajarnnzz, oknum Polisi tersebut mengunggah komentar negatif soal KRI Nanggala 402 dan 53 awaknya yang gugur.
"KAKEANN GEMBAGHUSS KEMAKI IKUU COOKK SEKK NGAWAK I...... POO MUNGKINN ANAK TURUNN EEEE MAKANEE KRUU NEE BONGKOO KLELEPP...., "
"Matio coookkk…. Sy hidup di Indonesia smpe saat ini susahh kekurangann kesukarann…###ngopoo kruu kapal kyoo ngonoo ditangisi… ###urusss sendiri urusannmuuu…
"Mati saja, saya hidup di Indonesia sampai saat ini susah, kekurangan, kesukaran. Kenapa kru kapal seperti itu ditangisi. Urus sendiri urusanmu".
Miris memang. Di saat hampir seluruh rakyat Indonesia berkabung usai kehilangan kapal selam kebanggaan KRI Nanggala 402 beserta 53 awaknya yang gugur, ada komentar miring yang muncul justru dari sesama aparat pemerintah.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia (Karopenmas Divhumas Polri), Brigjen Pol Rusdi Hartono, menyatakan akan segera melakukan koordinasi dengan Polda Yogyakarta untuk mengusut insiden tersebut. (Muhis)